Mei 21, 2013

BlackBerry tampaknya mulai kelabakan menghadapi banjir ponsel Android di pasar Indonesia. Pengguna Android saat ini semakin merajalela dengan maraknya vendor yang merilis seri-seri baru. Tak heran, meski masih bertahan peminat BlackBerry mulai tergoda keberadaan ponsel Android. Berikut ini adalah review Paseban mengenai persaingan BlackBerry VS Android sepanjang satu tahun kemarin:
Melihat agresifitas vendor Android menggeber produknya belakangan ini, tak bisa dipungkirkan jika animo masyarakat terhadap ponsel pintar ini terus melonjak, hingga kuartal III 2012, pertumbuhan ponsel pintar Android di Indonesia mencapai 40%. Sementara data dari beberapa lembaga survei menunjukkan ponsel Android terus menggoyangkan dominasi BlackBerry dan iPhone di pasar ponsel pintar.
Menurut, data lembaga riset IDC, Android mulai menguasai 52% pangsa pasar sistem operasi mobile di Indonesia sejak kuartal II 2012. Tercatat, lebih dari 10 vendor ponsel pintar dan tablet yang mengusung sistem operasi Android. Artinya, posisi BlackBerry di pasar ponsel pintar sudah tergusur.
Di tanah air, ponsel pintar berbasis Android terus merangsek lewat beberapa vendor papan atas. Mulai dari Samsung, LG, Motorola, HTC, Huawei hingga Sony Ericsson semuanya ambil bagian melempar Android ke pasar Indonesia. Tak ketinggalan vendor lokal seperti IMO, Tiphone, Nexian dan lain-lain.
Menariknya, hampir semua segmen menjadi sasaran ponsel Android. Di segmen low end umumnya gencar diserbu vendor lokal. Sementara vendor papan atas lebih memilih menyisir pasar menengah ke atas.
Samsung adalah salah satu vendor penyedia Android yang tergolong paling sukses di Indonesia. Bahkan, berdasarkan data Growth from Knowledge (GfK) per Agustus 2011, vendor Korea tersebut berhasil menguasai 84,3% pasar Android di Indonesia. Pihak Samsung sendiri mengklaim, 80% pangsa pasar ponsel Android di Indonesia dikuasai oleh Samsung. Tak berlebihan, karena Samsung memang rajin menelurkan Android yang menyasar semua segmen. Jajaran kelurarga Galaxy-nya termasuk paling laris dan mendominasi pasar ponsel pintar.
Sepak terjang Android di negeri ini memang terus menyudutkan posisi BlackBerry. Vendor yang pernah menjadi raja di pasar ponsel di Indonesia belakangan mulai kelabakan. Beberapa pedagang di sentra ponsel seputar Jakarta seperti di ITC Roxy Mas hingga Pusat Grosir Cililitan mengaku ponsel Android memang mulai memupus dominasi BlackBerry. Di kawasan Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang merupakan sentra ponsel Jakarta Timur, penjualan ponsel berbasis Android dan BlackBerry mendominasi pasar ponsel pintar. Dari pengakuan beberapa pedagang, BlackBerry dan Android masih menjadi primadona.
Sementara di kawasan Depok Tawn Square, memperlihatkan geliat penjualan ponsel BlackBerry yang masih mampu menahan gempuran Android. Mengandalkan kemampuan email dan BlackBerry Messenger (BBM), animo terhadap BlackBerry masih cukup positif. Menurut Feri salah satu pedagang di konter ponsel Depok Town Square, BlackBerry masih tergolong laris.” Merek BlackBerry kan sudah terkenal untuk facebook-an dikalangan anak muda, yaa cukup banyak lah pelajar atau mahasiswa yang beli dari toko kami, omzet kami cukup bagus dari penjualannya,” ungkapnya.
Meski masih sanggup bertahan dari gempuran Android. Namun lambat laun, pasar BlackBerry bakal semakin menyusut lantaran minimnya inovasi serta jarangnya produk baru yang dirilis. Sementara vendor penyedia Android secara agresif terus membanjiri pasar dengan seri baru yang harganya juga semakin murah.
Bahkan, selain vendor ternama seperti Samsung, Sony, LG, HTC, Motorola dan lain-lain yang terus menerus meluncurkan seri Android baru ke negri ini. vendor lokal pun tak mau kalah. Tengok saja, IMO yang belum lama ini menyerbu pasar dengan IMO Discovery S88, salah satu jajaran Android murah meriah. Selain itu, vendor lokal ini juga menyiapkan beberapa ponsel pintar baru dengan basis harga murah meriah. Seperti IMO Miracle S89, Android dual core dual SIM seharga sejutaan. IMO juga memperkenalkan ponsel pintar 5 inci terbarunya IMO Snow S68. Kabarnya, IMO Snow bakal dbanderol di sekitar sejutaan rupiah ke bawah. Tampilan disain IMO Snow S68 mengadopsi konsep Samsung Galaxy Note, dangan layar kapasitif berukuran 5 inci, WVGA (800x480 piksel).
Vendor lain seperti Polytron atau Cross pun tak mau kalah merilis ponsel pintar murah meriah. Keseriusan Polytron sangat kentara melalui produk ponsel pintar sangat kentara melalui produk ponsel pintar yang berlebel Wizard-nya, tidak hanya banyak produk Android, Polytron juga rajin melakukan promo-promo di sejumlah Mall dan pusat-pusat perbelanjaan. Dari beberapa produk yang dipamerkan, adalah tipe Polytron Wizard Twins W2430 dan Wizard W1320 yang paling laku. Menurut salah satu SPG pameran Polytron yang ditemui di kawasan ITC Roxy Mas, Jakarta, kedua seri banyak diminati saat ini. Jadi, sepertinya di pasar tanah air ponsel pintar canggih sudah semakin akrab saja. Meski trend Android di sini masih belum begitu sekencang di luar negri, namun penetresi gencar yang dilakukan vendor seperti Samsung atau LG dalam merilis ponsel Android bisa menjadi ancaman buat BlackBerry dan ponsel pintar lain.
Bahkan, ada prediksi bahwa sistem operasi Android diperkirakan bakal berjalan pada 38,5 persen HP di seluruh dunia. Perusahaan riset teknologi Gertner mensinyalir, pada 2015 nanti Android bakal menguasai 48,8 persen pasar OS. Hingga akhir 2011,iOS diperkirakan berjalan pada sekitar 19,4 persen ponsel cerdas. Diikuti oleh Symbian (19,2 persen) dan BlackBerry (13,4 persen). Market share iOS akan cukup stabil dengan menguasai 18,9 persen di 2012 dan 17,2 persen di 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar