Mei 01, 2013

Dasar Pencahayaan Dalam Fotografi


Pengenalan Dasar Pencahayaan Dalam Fotografi



Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image atau foto.
 Fotografi sendiri berarti: menggambar dengan cahaya Tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana merekam gambar kedalam film semata-mata karena adanya cahaya.
Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk object yang akan difoto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata.
Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi (foto) menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam semua film horor atau thriller..mahluk yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah..sehingga penonton me 'rasa' seram, Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan menentukan kualitas gambar yang dihasilkan.

SIFAT DASAR CAHAYA

1.Cahaya dapat menembus
       Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas
    kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft.
 
2. Cahaya dapat difokuskan.
    Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat    
    dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi.
    Sebagai contoh adalah sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau            
    kaca pembesar.

3.Cahaya dapat dipantulkan
   Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang  
mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll   yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap.
   4.Cahaya mempunyai warna
      Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter / Color Meter.

Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat (merah & kuning) dan dingin (biru & hijau). Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari
Pada pagi dan sore hari akan memberikan warm tone color atau warna yang hangat kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat seperti ini.

Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K
Lilin 1800K
Bohlam 100watt 2850K
Bohlam 500watt 3200K
Fotoflood 3400K
Flash 5500- 5700K
Langit biru 10000-12000K

      Mata manusia kurang peka akan perubahan warna cahaya tetapi film sangatlah peka oleh sebab itu film dibagi menjadi 2 macam atau jenis yaitu :
1. Film untuk Daylight
2. Film Type A dan Type B untuk Tungsten

     Apabila pemakaian film tidak sesuai dengan peruntukannya, sebagai contoh film Type A untuk pemotretan dengan tungsten maka dibutuhkan filter koreksi untuk menormalkan kembali warna yang terekam.









STUDIO FOTO

Fotografi studio dimulai pada abad 19. Kurangnya pencahayaan membuat fotografer berpikir keras untuk merekayasa pencahayaan di dalam ruangan, seperti memantulkan cahaya matahari dengan pemantul besar dari jalan ke jendela. Namun penemuan pelat basah pada awal abad 20 membuat film menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Sehingga rekayasa cahaya tidak lagi berkutat di usaha untuk mendapatkan cahaya yang cukup untuk membakar film, tetapi juga mengolah cahaya tersebut agar menghasilkan suasana dan emosi tertentu.
         Teater Broadway juga menyumbangkan banyak peran besar dalam perkembangan fotografi studio dengan memperkenalkan penggunaan setting dan penggunaan lampu studio. Hasilnya foto menjadi lebih dramatis dan artistik. Pencahayaan memainkan peranan penting di dalam dunia fotografi studio, selain tentunya setting yangbaik.
          Variasi sudut, jarak, dan intensitas pencahayaan memperkuat suasana sebuah foto. Seperti misalnya pencahayaan dari depan kiri atas subjek dengan sudut 45 derajat akan memberikan suasana artistik, mirip lukisan still life pada masa lalu.                                   Atau sinar dari belakang tepat di belakang kepala subjek fotografi potret akan memberikan kesan seseorang yang suci. Fotografi studio banyak memberikan peran di dalam dunia seni. Di antarnya memberi referensi sangat detail mengenai subjek yang dipotret. Termasuk dengan memperlihatkan dengan mudah informasi mengenai pencahayaan. Informasi ini sangat berharga bagi seniman sebagai salah satu bahan studi dalam membuat karya. Karya fotografi studio juga sangat dihargai dalam dunia desain, terutama promosi dan penerbitan. Misalnya fotografi makanan sebagai salah satu bagian spesialisasi fotografi still life yang mendominasi penerbitan buku. Keinginan dan kebutuhan manusia yang tidak pernah berhenti untuk mendapatkan makanan yang lezat menjadikan fotografi makanan bisnis yang sangatbesar.
        Pada umumnya studio terbagi dalam beberapa jenis menurut kegunaan dan kategorinya.
Jenis foto studio yang paling banyak dimiliki oleh fotografer profesional adalah jenis studio untuk memotret benda atau dikenal sebagai still-life foto studio dan untuk memotret manusia atau kerennya disebut portrait studio. Jenis studio lainnya yang khusus dibuat menurut subjek yang difotonya adalah studio untuk memotret mobil, food fotografi, fashion fotografi yang lebih luas ukurannya dari portrait fotografi dll.
       

        Fungsi utama dari studio adalah untuk memberikan kemudahan dalam pengaturan  cahaya serta subjek. Satu-satunya cara adalah memisahkan subject kedalam ruang dengan penggunaan cahaya yang dapat dikontrol sesuai dengan kemauan kita Hal ini adalah kebalikan dari pada apabila kita melakukan pemotretan diluar ruang dengan mengandalkan cahaya dan apa yang telah disediakan oleh Tuhan YME, kita tidak dapat mengontrol sang Matahari dan mengatur atau merubah keadaan alam sekitar sesuai dengan kehendak kita, melainkan kita harus melakukan kompromi dan menyesuaikan keinginan dengan keadaan.
      Tetapi ada juga yang disebut daylight studio atau studio yang menggunakan Matahari sebagai sumber pencahayaannya.
      Walaupun kita tetap harus berkompromi dengan keadaan cahaya yang disediakan sang surya, kita masih tetap dapat melakukan pengontrolan terhadap cahaya dengan menggunakan reflektor dan penyaring sinar yang masuk dengan tetap menyediakan kemudahan dalam mengontrolan subjek yang hendak kita foto.


SUMBER PENCAHAYAAN DALAM STUDIO

Sumber pencahayaan Studio ada 3 macam :

1. Sinar Matahari yang masuk melalui jendela atau lazim disebut Window Lighting
    Cahaya Matahari ini sebaiknya tidak langsung mengenai objek karena akan    
    susah sekali mengontrol kontrasnya.

2. Lampu Tungsten atau Fotoflood
    Lampu tipe ini biasanya kita sebut dengan Continous Lighting atau cahaya yang 
    bersinar secara terus-menerus. Keuntungannya akan mudah pengaturannnya,
    apa yang kita lihat itu yang terekam kedalam film. Kerugiannya adalah : silau, 
    panas dan berkecepatan lambat.

3. Flash
    Berbagai macam jenis flash banyak ditawarkan pasaran saat ini dari yang paling       
    sederhana seperti elektronik flash (Canon speedlight, SB Nikon ,Metz, Nissin)  
    hingga yang canggih seperti Broncolor, Visatec, Bowens, Hensel, Proflash,  
    Electra, Multiblitz, Elinchrom dll


Bentuknya Flash juga beraneka ragam:
a. Camera Flash
    Built-in flash, Flash yang ditaruh diatas kamera pada hotshoe dan/atau pada
    bracket seperti Metz CT 45,CT60 dll yang dihubungkan dengan kabel syncro ke
    terminal x sync kamera

b. Monoflash atau dikenal juga dengan Monoblok / Monolight
    Jenis lampu ini adalah jenis yang paling sering digunakan dimana instrumen
    pengaturannya berada dalam satu body dan pemakaiannya tinggal dicolok ke
    stop kontak, biasanya lampu jenis ini dilengkapi dengan built in slave yaitu mata
    yang menangkap sinar flash dari lampu lain sehingga menyalakan flashnya

c. Flashhead dengan Powerpack / Generator
    Alternative lain dari monoblok adalah Powerpack.
     Lampu jenis ini terdiri dari dua bagian yaitu :
       a. Flash Head sebagai sumber cahaya
       b. Powerpack / Generator sebagai sumber daya

          Flashhead hanya sebagai sumber cahaya sedangkan sumber daya terletak terpisah dan dihubungkan oleh kabel. Karena itu bentuknya lebih kecil dari monoblok menjadikan lampu jenis ini lebih fleksibel serta mudah dalam pengaturan karena instrumen pengaturannya tidak terletak pada flashhead melainkan pada sumber dayanya yang dapat diletakan didekat fotografer .
Satu Powerpack dapat menyediakan daya untuk dua hingga empat flash head, tergantung pada jenisnya dan besarnya daya yang dimiliki yaitu Joule atau Watt per-Second (WS). Monoblok dan Flashhead ini mempunyai kelebihan dibandingkan saudara kecilnya Elektronik flash yaitu memiliki apa yang disebut dengan modelling light atau lampu penuntun yang fungsinya menuntun kita untuk dapat mengatur arah lampu dengan sebaik-baiknya.

    Flash Jenis lainnya adalah :
d. Light Brush
    Powerpack dengan ujung yang dapat diganti-ganti sehingga menghasilkan
    cahaya yang kecil dan digunakannya seperti kita menggunakan alat cat airbrush

e. Ringflash
    Ditaruh seperti filterdidepan lensa efeknya bila diatur sedemikian rupa dapat
    memberi bayangan tipis disekeliling obyek. Biasanya flash ini dipakai untuk pemotretan mikro fotografi
f. Linear Flashtube
    Flashtube yang berbentuk macam neon...panjang sering digunakan untuk 
mencahayai background

PENCAHAYAAN DI STUDIO

Standard pencahayaan dalam studio yang umum dipakai saat ini adalah elektronik flash menggantikan lampu continuous atau tungsten lighting. Keuntungan yang didapat dari Elektronik Flash adalah :
Dingin tidak mengeluarkan panas dan cahaya silau secara terus menerus yang mengganggu Kecepatan Tinggi sekitar 1/100 hingga 1/500 second sehingga dapat membekukan gerak Karena suhu warna flash yang berkisar antara 5500K s/d 5700K maka sesuai dengan suhu warna Film Daylight yaitu 5500K .

Hal diatas menggantikan kerugian Lampu Tungsten yang antara lain:
Panas dan silau Slow atau harus menggunakan kecepatan yang lebih lambat untuk mendapatkan diafragma yang ideal atau DOF yang diinginkan
Kebanyakan lampu ini mempunyai suhu sekitar 3200K-3400K dan untuk mendapatkan hasil warna yang normal dapat digunakan Type B Tungsten Film atau Type A film yang sedikit diatas suhu warna tungsten yaitu 3400K atau menggunakan filter koreksi didepan lensa atau sumber cahaya Tungsten itu sendiri
           Keuntungan lain dari pada Elektronik Flash adalah karena bentuknya yang mungil serta suhu yang dingin tidak panas maka dapat dimasukan kedalam softbox atau aksesori tambahan lainnya yang beraneka ragam. Tetapi lampu tungsten juga memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan Elektronik Flash, kelebihan lain itu adalah :
          Lampu Tungsten dapat merekam Motion Bur atau merekam gambar gerak     yang blur atau istilah kerennya Streak Photography yang dapat digabungkan dengan flash untuk mendapatkan gambar yang tajam diakhir blur akibat gerakan tersebut.
          Mengumpulkan Quantitas jumlah cahaya yang ideal untuk mendapatkan DOF yang ideal pada pemotretan tertentu seperti Industrial Fotografi, dengan Tungsten kita dapat merekam ruang tajam gambar sesuai dengan diafragma yang kita butuhkan dengan cara mengatur atau menyesuaikan kecepatan rana.
Elektronik Flash dapat melakukan hal yang sama dengan cara Multiple Flashes atau dengan melepaskan Flash secara berulang kali dengan catatan :


1 x flash = normal eksposure contoh f/number 4
2 x flashes = +1 stop f/5.6
3 x flashes = +1½ stop f/6.7
4 x flashes = +2 stop f/8
6 x flashes = +2½ stop f/9.6
8 x flashes = +3 stop f/11
10x flashes = +31/3 stop f/12.5
12x flashes = +3½ stop f/13.2
14x flashes = +32/3 stop f/14.2
16x flashes = +4 stop f/16
tetapi tetap saja akan mudah bila menggunakan Tungsten, tinggal menggunakan fasilitas AV, mengatur diafragma yang diinginkan dan speed akan otomatis menyesuaikan . Menentukan besarnya kekuatan Studio Flash (kecuali kamera flash) tidak dengan GN atau Guide Numbernya melainkan dengan Elektrikal Inputnya yaitu dengan Joule atau Watt per-Second (WS). Maksudnya adalah kekuatan energi mentah yang dapat ditampung dalam unit, tergantung pada besarnya kapasitor dan voltase yang akhirnya akan dilepaskan menjadi energi cahaya dengan catatan tidak semuanya dapat dilepaskan menjadi cahaya karena adanya variable flashtube dan juga kebocoran. Hal ini juga ada sangkut pautnya dengan aksesori yang dapat ditambahkan pada sumber cahaya ini seperti Softbox, Reflektor dan Payung Pantul

MENGUKUR PENCAHAYAAN STUDIO FLASH

          Alat untuk mengukur kekuatan sinar atau menetukan bukaan diafragma yang dikeluarkan oleh lampu studio dengan berbagai macam aksesorinya hanya ada tiga macam yaitu dengan :

1. Flash Meter yaitu alat untuk mengukur diafragma yang dibutuhkan atau EV (Eksposure Value) dari Flash.

Ada 2 (dua) cara dalam membaca atau mengukur pencahayaan flash yaitu :
a. Incident Light Reading
    Mengukur besarnya cahaya yang jatuh pada subjek dengan menggunakan kubah putih kecil yang terdapat pada flash meter dengan cara mengarahkannya kekamera dibagian yang ingin diukur

b. Reflected Light Reading
Mengukur besarnya cahaya yang direfleksikan oleh bagian tertentu pada subjek.
           Alatnya bernama spot meter cara kerjanya hampir sama dengan lightmeter yang berada alam kamera hanya saja alat pada kamera tidak dapat mengukur kilatan cahaya.

2. Polaroid Film
Merupakan alat pengukur yang paling akurat dibandingkan Flash Meter tetapi masih menggunakan metode lama yaitu trial and error, semakin lama jam terbang seorang fotografer studio dia akan semakin dapat mengira eksposure yang pas dan semakin akrab sang fotografer dengan peralatan lightingnya semakin mudah dalam mengukur pencahayaan dengan tepat.

3. Dengan adanya kemajuan tehnologi digital, maka kamera digital pun bisa menjadi cara yang akurat untuk membaca pencahayaan flash, sama halnya seperti film Polaroid.

        Berdasarkan sifat dasar cahaya, sumber cahaya studio seperti sinar Mentari, tungsten dan flash dapat kita :
1. Lembutkan atau disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar
Contohnya adalah SoftBox dengan ciri-ciri terbuat dari semacam kain campuran plastik dengan warna perak bagian dalamnya berfungsi untuk memantulkan/mengumpulkan cahaya dan hitam dibagian luarnya dan terdapat lapisan transparan didepannya yang berfungsi untuk melunakan cahaya yang keluar. Rangkanya terbuat dari aluminium dan mudah dibongkar pasang dalam waktu singkat

Jenis-jenis Soft Box menurut bentuknya:
a. Striplight dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar berkisar antara 3 :15 dengan fungsi untuk memperoleh refleksi garis yang sempit tetapi memanjang pada pemotretan benda-benda yang mengkilat
b. Persegi panjang / rectangle lite
c. Bujur sangkar
d. Oktalite persegi delapan

2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam
Contohnya antara lain
a. Standard reflektor yang berbentuk semacam panci dengan dasar yang bolong dan biasanya adalah perlengkapan standard studio flash
b. Barndoor yang berfungsi untuk menyekat / menghalangi arah cahaya lampu agar tidak jatuh kebidang yang tidak diinginkan, bentuknya lembaran hitam dipasang fleksibel seperti daun pintu kandang (barndoor) di kiri dan kanan atau juga atas dan bawah standard reflektor
c. Cone / Snot
3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring
Contohnya adalah :
a. Styrofoam
b. Langit-langit / plafon rumah
c. Payung pantul dengan bermacam-macam warna dasar (emas, perak dan putih)
d. Bahan yang dibuat khusus untuk reflektor seperti Photoflex Lite Disc dll
Untuk menambahkan dan mengurangi Intensitas atau kekuatan cahaya ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan, yaitu :
      Menaikan atau menurunkan kekuatan atau output power dari sumber cahaya
Menggeser, mendekatkan atau menjauhkan sumber cahaya dengan obyek
Menambahkan lensa pada sumber cahaya untuk memfokuskan kekuatan cahaya (optical snoot) atau filter/gel ND (netral Density) peredam sinar didepan sumber cahaya . Hal dibawah ini akan mempengaruhi bukaan diafragma dan kontras cahaya . Semakin besar luas sumber cahaya terhadap obyek maka semakin rendah kontras cahaya yang dihasilkan, bayangan akan menjadi lembut.
Semakin dekat sumber cahaya ke obyek semakin besar kontras permukaan obyek yang terdekat dengan yang terjauh dari sumber cahaya dan semakin jauh jarak sumber cahaya ke obyek semakin rendah kontras perbedaan obyek yang tercahayai khususnya pada obyek yang mempunyai kedalaman dimensi

Kesimpulannya:
           Membuat Studio bagi pemula tidaklah membutuhkan biaya yang mahal.Kita dapat membuat studio dengan modal yang udah ada seperti ruangan yang mempunyai jendela dirumah ditambah alat untuk memantulkan cahaya dan BG (background) yang bisa dari kain atau sprei Atau dengan bohlam lampu 250 watt dengan kombinasi penutup, pengarah atau pemantul sinar seperti diatas Atau dengan elektronik flash yang dipantulkan keatas atau tembok samping maupun belakang dengan catatan tembok harus berwarna putih dan memperhitungkan GN flashnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar