Zainuddin Nafarin. Nama
tersebut mungkin terdengar cukup asing di telinga masyarakat Indonesia
pada umumnya, apalagi jika dibandingkan dengan Da’i kondang yang
memiliki nama depan yang sama, yaitu Zainuddin MZ. Namun, nama Zainuddin
Nafarin pasti sangat dikenal oleh mereka yang hobi atau bahkan
berprofesi di bidang ilmu komputer. Jika anda belum tahu, Zainuddin
Nafarin adalah pengembang sekaligus pencipta aplikasi antivirus buatan dalam negeri yang bernama SmadAV. Nah, pastinya nama SmadAV
sudah terdengar tidak asing lagi, bukan? Apalagi jika anda adalah orang
yang kesehariannya menggunakan komputer dan selalu berhati-hati dalam
menggunakan dan melindungi komputer anda dari ancaman virus-virus
komputer yang berbahaya.
Ya, Zainuddin Nafarin
yang lahir di Amuntai, Kalimantan Selatan, ini memang merupakan
pencipta serta pengembang aplikasi antivirus SmadAV sejak tahun 2006.
Uniknya, ia masih duduk di bangku kelas XI atau kelas 2 SMA saat ia
menciptakan SmadAV pada tahun 2006. Tentunya ini merupakan sebuah
prestasi yang sangat membanggakan, apalagi untuk ukuran seorang anak
SMA. Penciptaan SmadA V ini berawal dari pengenalannya terhadap Visual
Basic di laboratorium sekolahnya di SMAN 2 Palangkaraya. Selain itu,
penciptaan aplikasi antivirus SmadAV ini juga dipengaruhi oleh
faktor ketidaksengajaan, yaitu karena pada saat itu Zainuddin Nafarin
sering diminta bantu oleh teman-temannya untuk membersihkan komputer
mereka dari virus-virus yang ada pada komputer-komputer tersebut.
Tentunya saat itu Zainuddin Nafarin merasa sangat jengkel dan kesal
karena harus membersihkan virus—virus tersebut secara manual. Nah, dari
situlah muncul ide untuk menciptakan sebuah aplikasi antivirus yang bisa
membersihkan komputer dari virus komputer secara otomatis.
Sayangnya, perjuangan Zainuddin
Nafarin dalam menciptakan dan mengembangkan aplikasi antivirus SmadAV
harus terhenti pada tahun 2007 karena ia harus fokus pada olimpiade
matematika tingkat provinsi yang ia ikuti pada saat itu. Entah sial atau
beruntung, ternyata Zainuddin berhasil lolos dan maju ke olimpiade
matematika tingkat nasional sehingga pengembangan SmadAV pun tertunda
kembali. Namun, setelah olimpiade matematika tingkat nasional selesai,
lagi-lagi Zainuddin harus menunda pengembangan SmadAV karena ia harus
fokus pada ujian nasional dan juga ujian masuk universitas. Akan tetapi,
akhirnya pada tahun 2008 aplikasi antivirus SmadAV selesai juga dan
resmi diluncurkan saat Zainuddin sudah menjadi mahasiswa Universitas
Gadjah Mada jurusan Matematika.
Nama SmadAV ini diambil dari nama
sekolah tempat Zainuddin menimba ilmu dulu, yaitu SMAN-2 Palangkaraya
yang biasa disebut Smada. Itulah sebabnya aplikasi antivirus ini disebut
SmadAV (Smada + AV). Sekarang, antivirus SmadAV sudah dikenal
luas oleh masyarakat Indonesia seperti halnya Avira, Kaspersky, dan
aplikasi-aplikasi antivirus lainnya yang cukup terkenal. Benar-benar
sebuah kisah yang sangat membanggakan dari seorang anak SMA yang tinggal
di daerah pinggiran kota Palangkaraya yang dikelilingi oleh hutan rawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar